Friday, October 02, 2009

SEJARAH PERTEKSTILAN DI INDONESIA

sejarah pertekstilan secara pasti sejak kapan awal keberadaan industri TPT di indonesia tidak dapat dipastikan, namun kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal menenun dan merajut pakaiannya sendiri sudah dimulai sejak adanya kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dalam bentuk kerajinan, yaitu tenun-menenun dan membatik yang hanya berkembang disekitar lingkungan istana dan juga ditujukan hanya untuk kepentingan seni dan budaya serta dikonsumsi/digunakan sendiri.



Sejarah pertekstilan Indonesia dapat dikatakan dimulai dari industri rumahan tahun 1929 dimulai dari sub-sektor pertenunan (weaving) dan perajutan (knitting) dengan menggunakan alat Textile Inrichting Bandung (TIB) Gethouw atau yang dikenal dengan nama Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yang diciptakan oleh Daalennoord pada tahun 1926 dengan produknya berupa tekstil tradisional seperti sarung, kain panjang, lurik, stagen (sabuk), dan selendang. Penggunaan ATBM mulai tergeser oleh Alat Tenun Mesin (ATM) yang pertama kali digunakan pada tahun 1939 di Majalaya-Jawa Barat, dimana di daerah tersebut mendapat pasokan listrik pada tahun 1935. Dan sejak itu industri TPT Indonesia mulai memasuki era teknologi dengan menggunakan ATM.



Tahun 1960-an, sesuai dengan iklim ekonomi terpimpin, pemerintah Indonesia membentuk Organisasi Perusahaan Sejenis (OPS) yang antara lain seperti OPS Tenun Mesin; OPS Tenun Tangan; OPS Perajutan; OPS Batik; dan lain sebagainya yang dikoordinir oleh Gabungan Perusahaan Sejenis (GPS) Tekstil dimana pengurus GPS Tekstil tersebut ditetapkan dan diangkat oleh Menteri Perindustrian Rakyat dengan perkembangannya sebagai berikut:

*
Pertengahan tahun 1965-an, OPS dan GPS dilebur menjadi satu dengan nama OPS Tekstil dengan beberapa bagian menurut jenisnya atau sub-sektornya, yaitu pemintalan (spinning); pertenunan (weaving); perajutan (knitting); dan penyempurnaan (finishing).
*
Menjelang tahun 1970, berdirilah berbagai organisasi seperti Perteksi; Printer’s Club (kemudian menjadi Textile Club); perusahaan milik pemerintah (Industri Sandang, Pinda Sandang Jabar, Pinda Sandang Jateng, Pinda Sandang Jatim), dan Koperasi (GKBI, Inkopteksi).
*
Tanggal 17 Juni 1974, organisasi-organisasi tersebut melaksanakan Kongres yang hasilnya menyepakati mendirikan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan sekaligus menjadi anggota API.



FASE PERKEMBANGAN INDUSTRI TEKSTIL INDONESIA diawali pada tahun 1970-an industri TPT Indonesia mulai berkembang dengan masuknya investasi dari Jepang di sub-sektor industri hulu (spinning dan man-made fiber making). Adapun fase perkembangannya sebagai berikut:

*
Periode 1970 – 1985, industri tekstil Indonesia tumbuh lamban serta terbatas dan hanya mampu memenuhi pasar domestik (substitusi impor) dengan segment pasar menengah-rendah.
*
Tahun 1986, industri TPT Indonesia mulai tumbuh pesat dengan faktor utamannya adalah: (1) iklim usaha kondusif, seperti regulasi pemerintah yang efektif yang difokuskan pada ekspor non-migas, dan (2) industrinya mampu memenuhi standard kualitas tinggi untuk memasuki pasar ekspor di segment pasar atas-fashion.
*
Periode 1986 – 1997 kinerja ekspor industri TPT Indonesia terus meningkat dan membuktikan sebagai industri yang strategis dan sekaligus sebagai andalan penghasil devisa negara sektor non-migas. Pada periode ini pakaian jadi sebagai komoditi primadona.
*
Periode 1998 – 2002 merupakan masa paling sulit. Kinerja ekspor tekstil nasional fluktuatif. Pada periode ini dapat dikatakan periode cheos, rescue, dan survival.
*
Periode 2003 – 2006 merupakan outstanding rehabilitation, normalization, dan expansion (quo vadis?). Upaya revitalisasi stagnant yang disebabkan multi-kendala, yang antara lain dan merupakan yang utama: (1) sulitnya sumber pembiayaan, dan (2) iklim usaha yang tidak kondusif.
*
Periode 2007 pertengahan – onward dimulainya restrukturisasi permesinan industri TPT Indonesia.


baca selengkapnya!

Tekstil Majalaya Wajah Suram Industri Rakyat

Kebakaran yang melanda Pasar Tanah Abang, Jakarta, belum lama ini, tidak saja menimbulkan kerugian besar bagi ratusan pedagang di pusat perdagangan tekstil terbesar di Asia Tenggara ini, tetapi juga berdampak pada ribuan industri kecil yang menjadi pemasok, termasuk juga kalangan industri tektil di Majalaya, Bandung, Jawa Barat.

Sebagai sentra industri tekstil, Majalaya mempunyai sejarah cukup panjang. Malahan kota kecamatan yang berjarak sekitar 30 kilometer ke arah selatan Bandung ini pernah mengalami kejayaan pada tahun 60-an. Tidak heran kalau pada saat itu Majalaya dikenal dengan sebutan “kota dolar”. “Mobil produk terbaru apapun ada di Majalaya,” kata seorang pengusaha mengenang kejayaan yang pernah dialami orangtuanya. Pada saat itu, produk tekstil Majalaya tidak hanya memenuhi pasar di Jawa Barat dan sekitarnya, tetapi juga menjangkau hampir seluruh Indonesia, bahkan sampai ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Sayangnya, masa keemasan itu tak berlangsung lama. Industri tekstil yang telah menjadi tumpuan hidup masyarakat sejak puluhan tahun itu, secara perlahan tapi pasti kian memudar. Gejala itu mulai tampak sejak awal tahun 70-an dan hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan meskipun sisa-sisa kejayaan itu masih bisa disaksikan dari gemuruh mesin tenun di sebagian rumah penduduk. Mereka adalah pengrajin tenun generasi kedua atau ketiga yang tetap setia menekuni usaha yang diwarisi dari orang tuanya, meski dengan kondisi seadaanya.
Dari hasil kajian tampak bahwa banyak faktor yang menyebabkan semakin memudarnya industri tekstil di Majalaya ini, antara lain:

1. Persaingan makin ketat
Salah satu penyebab keterpurukan industri tektil Majalaya yaitu kondisi persaingan yang semakin ketat, terutama setelah masuknya pelaku baru dalam bisnis ini, khususnya pengusaha dan pedagang keturunan Cina. Mereka yang semula murni berdagang di pasar-pasar di Jakarta, Bandung, dan kota-kota besar lainnya, banyak yang mulai merambah ke sektor produksi. Mereka mulai menawarka modal untuk melakukan kerjasama usaha dengan para pengrajin di Majalaya, kemudian berlanjut pada pengalihan kepemilikan.
Hal ini bisa terjadi karena para pengusaha etnis Cina ini umumnya memiliki berbagai keunggulan, selain telah menguasai jalur pemasaran, mereka juga lebih siap dalam permodalan, teknologi, dan sumber daya manusia. Akibat, banyak pabrik milik penduduk Majalaya yang secara perlahan-lahan terpaksa berpindah tangan.

2. Terbatasnya permodalan
Khusus menyangkut permodalan, kalangan industri kecil ini umumnya lebih suka menggunakan modal sendiri dan jarang sekali mau memanfatkan kredit perbankan. Untuk mengatasi kendala permodalan, khususnya modal kerja, mereka lebih suka meminjam kepada teman atau anggota keluarga lainnya. Tampaknya mereka kurang terbiasa memanfaatkan dana perbankan, mungkin karena pihak bank yang terlalu terikat dengan persyaratan teknis, juga karena alasan ideologis dimana banyak pengusaha yang menganggap bunga bank itu riba. Selain itu, juga ada anggapan negatif, bahwa pengusaha yang mengajukan pinjaman kepada bank adalah pengusaha yang sedang bermasalah. Dengan hanya mengandalkan kemampuan modal sendiri yang sifatnya terbatas, tentu akan sulit bagi suatu usaha untuk bisa berkembang lebih pesat.

3. Gagalnya regenerasi
Kenyataan lain yang menyebabkan terpuruknya industri tekstil di Majalaya, yaitu karena gagalnya alih generasi. Para orang tua tidak menyiapkan generasi penerus secara baik, terbukti hampir tidak ada generasi muda di Majalaya saat itu yang meneruskan pendidikannya ke Institut Teknologi Tekstil (ITT), Bandung. Akibatnya, pengelolaan usaha yang dilakukan oleh generasi penerus tidak lebih baik dibandingkan pendahulunya, sementara tantangan yang dihadapi jauh lebih rumit. Dari hasil penelitian menunjukkan, sekitar 72 persen karyawan di industri tekstil milik pribumi ini hanya berpendidikan SD dan SLTP, sedangkan SLTA hanya 26 persen, dan diploma/sarjana hanya 2 persen.

4. Berkurangnya subsidi
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan yang pernah dicapai industri tekstil Majalaya tidak lepas dari dukungan nyata pemerintah dalam bentuk subsidi, khususnya dalam pengadaan bahan baku dan pengadaan mesin-mesin. Pemerintah melalui perusahaan pemintalan melakukan impor kapas guna memenuhi kebutuhan bahan baku benang industri tekstil itu. Dengan demikian para pengusaha kecil ini akan mendapatkan jaminan bahan baku dengan harga relatif murah.
Pola hubungan seperti itu ternyata tidak bisa berlangsung terus. Dalam perkembangan selanjutnya, perusahaan pemintalan menghapai berbagai permasalahan, sehingga tidak memungkinkan untuk meneruskan usahanya. Kondisi itu tentunya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan industri tekstil yang semula banyak tergantung pada pasokan bahan baku dari perusahaan pemintalan milik negara itu.

5. Teknologi yang usang
Begitu pula dukungan pemerintah terhadap modernisasi proses produksi melalui pengadaan mesin-mesin yang khusus diimpor dari Jepang, terbuka kesempatan bagai para pengusaha untuk beralih dari alat tenun bukan mesin (ATBM) menjadi alat tenun mesin (ATM). Namun dalam perkembangannya, pemerintah tidak pernah lagi memberikan dukungan di bidang teknologi ini. Tidak heran kalau mesin yang digunakan para pengusaha adalah mesin-mesin buatan tahun 1956 yang sudah tidak layak pakai. Akibatnya, produk yang dihasilkan berkualitas rendah, dengan jangkauan konsumen kelas bawah. Untuk mengganti mesin-mesin itu tentunya membutuhkan modal yang besar.

Sebetulnya, bukan hal yang mustahil untuk mengembalikan citra Majalaya sebagai sentra tekstil. Apalagi sebagian pengusahnya yang sekarang masih setia menggeluti usaha ini menunjukkan minat yang tinggi untuk lebih mengembangkan industri pertekstilan ini. Untuk mencapai tujuan tersebut ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

1. Perlu adanya dukungan permodalan, baik untuk modal kerja maupun untuk peremajaan mesin-mesih dan perluasan usaha. Dengan adanya dukungan permodalan setidaknya bisa meningkatkan nilai tawar para pengusaha kecil ini baik terhadap pemasok bahan baku maupun kepada para agen dan konsumen.

2. Salah satu faktor strategis yaitu menyangkut sumber daya manusia (SDM). Untuk itu perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM, baik untuk jangka pendek melalui pelatihan-pelatihan maupun jangka panjang melalui pendidikan formal. Misalkan, dengan mendirikan sekoleh kejuruan bidang pertekstilan atau mengirimkan generasi muda untuk mempelajari bisnis pertekstilan di berbagai negara.

3. Tentunya semua langkah itu perlu dukungan semua pihak, baik pemerintah daerah, pemerintah pusat, instansi terkait, kalangan pengusaha, dan peranserta masyarakat. Pemerintah diharapkan bisa menyediakan prasarana seperti perbaikan jalan, penataan kota, pasar, transportasi dan fasilitas umumnya, termasuh perlunya membangun semacam show room untuk aneka produk tekstil yang hingga kini belum ada.

Beberapa langkah itu hanya sebagai saja dari berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mengembalikan Majalaya sebagai sentra tekstil terkemuka di negeri ini. Tentunya masih banyak langkah lain yang perlu dilakukan, termasuk bidang pemasaran, desain, dan promosi. Melalui berbagai langkah tersebut, tidak mustahil produk tektil Majalaya akan kembali memenuhi pasar-pasar di seantero Nusantara, bahkan ke manca negara


baca selengkapnya!

PERANAN TPT DI INDONESIA

JAKARTA, SENIN — Pemerintah optimistis total ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) 2009 mampu mencapai 8 miliar dollar AS. "Ekspor tekstil kita 2008 mencapai 10,83 miliar dollar AS. Tahun ini berkurang berapa kita belum tahu, kalau toh berkurang tidak sampai 8 miliar dollar AS," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Fahmi Idris pada pembukaan seminar "Indonesia Jepang Economic Partnership Agreement" (IJEPA) Textile and Apparel Industry di Jakarta, Senin (23/2).

Menperin mengatakan, di tengah kondisi krisis finansial global ini industri TPT makin menemui tantangan besar. Berkurangnya permintaan, terbatasnya modal kerja, produksi yang menurun akibat penggunaan mesin-mesin tua, dan PHK yang tak terhindar menjadi kendala bagi TPT.
Namun, di beberapa negara maju bagaimana pun, menurut Menperin, permintaan produk tekstil seperti pakaian jadi tetap ada. "Sehingga dengan Jepang pun kita tetap optimis walau dengan jumlah yang berbeda," ujarnya.
Ia menegaskan pada 2008 lalu industri ini mampu menyerap total 10,28 juta tenaga kerja.
Terkait adanya pengalihan pangsa pasar ekspor TPT, Menperin menegaskan, langkah tersebut telah dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan penetrasi pasar di negara-negara Timur Tengah. "Sebentar lagi kita lakukan eksibisi TPT di sana," katanya.
Menperin juga mengatakan, hubungan antara Indonesia-Jepang bukan sekadar bisnis belaka. Pertemuan dalam bentuk seminar pertekstilan dengan Jepang juga menyangkut perkembangan teknologi dan teknis industri terkait. "Diharapkan ini dapat meningkatkan implementasi dari IJEPA, terutama dalam industri TPT," katanya.
Jepang terkenal memiliki karakter pasar tekstil dengan selera tinggi dan perubahan mode yang sangat cepat. Karena itu, penjajakan pasar dan tukar informasi menjadi hal penting agar produk Indonesia dapat masuk ke pasar Jepang dengan desain, jumlah, dan mutu produk yang tepat. "Dengan seminar ini kita harus bisa tahu selera pasar tekstil di Jepang karena selain berbicara soal komersial di sini juga akan dibicarakan mengenai teknis produk," tambah Fahmi










BANDUNG, SENIN — Memasuki tahun 2009, sedikitnya 20 industri di Jawa Barat yang bergerak di sektor tekstil serta produk tekstil, elektronik, dan alas kaki terpaksa gulung tikar karena tidak mampu membiayai operasional industri pada saat pesanan produk menyusut.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Dedy Wijaya, Minggu (1/2), jumlah perusahaan yang gulung tikar diperkirakan terus meningkat, terutama pada kuartal pertama dan kedua tahun ini.
”Kalau pemerintah tidak segera mengantisipasi, jumlah perusahaan yang kolaps akan terus bertambah. Perlu ada langkah nyata untuk mengatasi masalah ini sehingga angka jatuhnya industri yang berujung pada pemutusan hubungan kerja bisa ditekan,” kata Dedy.
Krisis ekonomi global, kata Dedy, sangat berpengaruh terhadap dunia industri. Pengusaha pun berupaya mengatasi hal itu dengan berbagai cara, di antaranya dengan merumahkan sebagian karyawan, mengurangi shift jam kerja, dan mengurangi produksi. Bahkan, hingga kini jumlah buruh yang telah dirumahkan mencapai puluhan ribu orang.
Buruh kontrak yang masa kontraknya telah kedaluwarsa menjadi pekerja yang paling merasakan pukulan dari krisis kali ini. Ribuan buruh kontrak tidak mendapatkan perpanjangan kontrak karena perusahaan harus menekan biaya produksi. Berdasarkan catatan Apindo Jabar, sejak April 2008 hingga awal Januari 2009 sebanyak 27.000 buruh di Jabar telah di-PHK.
Langkah antisipasi
Ketua Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat Indonesia Agus Gumilar mengatakan, dampak resesi ekonomi global membuat pasar ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa anjlok.
Sebagai langkah antisipasi, sebagian besar industri di kawasan berikat mulai mengurangi produksinya hingga 25 persen. Bahkan, ada industri yang terpaksa tutup karena tidak ada order.
Manajer Ekspor-Impor PT Dewhirst, perusahaan pengekspor produk Marks and Spencer, Ade R Sudrajat, mengatakan, daripada merumahkan karyawan dan mengurangi produksi, pihaknya memilih menurunkan harga jual sebesar 5-10 persen agar permintaan tetap stabil. Dengan cara tersebut, perusahaannya dapat mempertahankan produksi di angka 200.000 pieces per minggu.
Untuk mempertahankan roda perekonomian dalam negeri, Dedy mendesak pemerintah melakukan langkah-langkah nyata pengamanan pasar dalam negeri. Menurut dia, sejumlah pintu masuk, seperti Pelabuhan Bagan Siapi-api, Belawan, dan Tanjung Priok, harus dijaga ketat agar barang impor yang masuk ke Indonesia bisa ditekan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar Mustopa Djamaludin mengaku, pihaknya belum menerima laporan rinci mengenai jumlah konkret tenaga kerja yang telah terkena PHK. Kendati demikian, ia tidak memungkiri adanya perusahaan yang telah merumahkan sebagian pekerjanya.


JAKARTA, MINGGU - Krisis keuangan global yang berawal di Amerika Serikat (AS) turut dirasakan dampaknya oleh Indonesia karena menurunnya jumlah pesanan ekspor akibat volume perdagangan dunia yang menciut.
Salah satu sektor industri yang lebih dulu terkena dampaknya adalah Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang selama ini melayani pesanan ekspor ke AS dan Eropa.
Bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hiruk- pikuk kampanye yang sudah dimulai oleh para partai politik (parpol) menjelang Pemilu 2009 merupakan berkah tersendiri untuk menghadapi dampak krisis keuangan global, terutama di sektor tekstil.
"Para ketua partai politik, lebih banyak lagi pesan kaos, lebih banyak lagi pesan spanduk," ujar Presiden di sela-sela pidatonya dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) V Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Balai Sidang Jakarta Jakarta , Minggu (21/12).
Menurut Presiden, industri tekstil yang terpukul oleh menurunnya jumlah permintaan pesanan akibat krisis keuangan global dapat kembali bergairah karena kegiatan kampanye yang mulai "memanas".

Pesanan dari luar negeri yang hilang dapat diimbangi oleh melonjaknya pesanan kaos dan spanduk yang menjadi atribut kampanye parpol peserta Pemilu 2009.
Menjelang Pemilu Legislatif 2009, saat ini para calon legislatif dari berbagai parpol peserta Pemilu 2009 aktif "memajang diri" melalui spanduk-spanduk yang terbentang di ruang publik.
Selain itu, banyak pula calon legislatif yang mencetak kaos bergambar foto dirinya sebagai media berkampanye.

baca selengkapnya!

SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MAJU

SEBELUM ABAD KEDUAPULUH
Banyak yang menyatakan bahwa penemu pertama dari alat hitung adalah seorang filsuf Perancis bernama Blaise Pascal (1623 – 1662). Usahanya mengembangkan alat hitung adalah untuk membantu ayahnya untuk melakukan perhitungan angka-angka. Pada usia 19 tahun dia telah merancang mesinnya pada tahun 1945 dan mendapatkan paten.


Akan tetapi penemu pertama sebenarnya adalah Wilhelm Schickard dari Tubingen (1592 - 1636). Dia pernah mengirimkan rancangan mesin hitung kepada Keppler, astronom yang terkenal tahun 1623.

Sekitar 30 tahun setelah penemuan Pascal, Gottfried Leibnitz (1646 – 1716), seorang ahli matematika merancang alat yang dinamakan roda Leibnitz yang merupakan bagian penting dari alat hitung mekanis sekitar tahun 1694. Alat tersebut dapat melakukan operasi perkalian, pembagian, penambahan dan pengurangan.

Selama lebih dari satu abad perbaikan terhadap alat hitung terus menerus dilakukan, tapi baru pada pertengahan abad 19 muncul mesin hitung yang cukup berhasil. Beberapa nama yang terkenal seperti Charles Babbage (1792 - 1971) dan Augusta Ada (1816 – 1852)

KENDALI KOMPUTASI
Kendali terhadap proses komputasi merupakan masalah yang muncul pada waktu Babbage merancang mesin analitisnya yaitu :
1. Bagaimana kita menyajikan angka dan melakukan operasi matematika terhadap angka tersebut
2. Bagaimana melakukan serentetan operasi aritmetika tanpa campur tangan manusia yang hanya akan memperlambat kecepatan pengolahan.

Pada tahun 1725, Basile Bouchon menerapkan cara pengendalian dengan pita berlubang (perforated tape) pada proses pembuatan hiasan kain sutra. Kontribusi yang penting dalam bidang pengendalian proses diberikan oleh Joseph Marie Jaquard (1752 – 1834). Beliau merancang sistem kendali dengan menggunakan kartu-kartu berlubang (punched cards). Kartu tersebut berhasil mengendalikan bekerjanya alat tenun sehingga mengikuti pola kerja seperti yang diinginkan.

Tahun 1836 Babbage menerapkan gagasan Jaquard kedalam mesinnya sehingga proses penghitungan tidak lagi dilakukan dengan campur tangan manusia yang akhirnya berkembang menjadi prinsip pemrograman mesin masa kini.

Pada akhir abad ke-19, kantor sensus di Amerika Serikat mengembangkan sejenis mesin untuk menghitung hasil sensus karena jika dilakukan secara manual butuh waktu kira-kira 10 tahun untuk mengetahui hasilnya.

Mesin hitung sederhana digunakan tahun 1870 rancangan John Shaw Billings, kepala kantor sensus 1880 dan Herman Hollerith (1860 – 1929). Kurang jelas siapa perancang mesin sensus ini. Mungkin Billings yang mengusulkan menggunakan kartu berlubang dan Hollerith pembuat mesinnya.

Setelah Hollerith meninggalkan kantor sensus, ia membentuk perusahaan sendiri dengan nama Tabulating Machine Company. Thomas J. Watson Sr. menjadi pimpinan perusahaan tersebut pada tahun 1914. Sepuluh tahun kemudian beliau mengubah nama perusahaan menjadi International Business Machine.

Pada tahun 1911, James Powers juga membentuk perusahaan sendiri dengan nama Powers Tabulating Machine. Perusahaan ini akhirnya bergabung dengan Remington Rand tahun 1927. Persaingan antara Powers dan Hollerith berlangsung cukup lama sampai kedua perusahaan itu membuat komputer elektronik.

KELAHIRAN KOMPUTER MODERN
Seorang Spanyol, Leonardo Tores Y Quevedo (1852 – 1936) pada tahun 1914 menulis makalah tentang alat yang dapat diprogram. Setelah memasuki tahun 1930, catatan tentang perkembangan rancangan komputer menjadi kabur. Banyak pihak menyatakan menemukan rancangan baru tetapi mereka tidak dapat menunjukkan bukti yang nyata.

Sebelum komputer digital pertama lahir, ada beberapa jenis komputer analog yang pernah beroperasi seperti penganalisis differensial (Differential Analyzer) yang dibangun oleh Massachusetts Institute od Technology buatan Vannevar Bush tahun 1931. Tugasnya adalah memecahkan persamaan differensial pada beberapa cabang ilmu matematika. Tahun 1935, Moore School of Electrical dari University of Pennsylvania membuat pula mesin serupa.

KOMPUTER ELEKTROMEKANIS
Mesin elektromekanis yang terkenal adalah hasil karya Konrad Zuse dari Jerman tahun 1934. Pada tahun 1938, ia membuat mesin yang dinamakan Z1 tetapi kurang dapat diandalkan. Akhirnya dengan bantuan Helmut-Schreyer dia berhasil membuat mesin elketromekanis Z3 yaitu suatu mesin floating point binary machine yang mampu menyimpan 64 kata (word) sekitar tahun 1941.

Zuse juga menyumbangkan perangkat lunak berupa bahasa pemrograman yang dinamakan Plankalkul tetapi bahasa ini tidak berkembang karena peperangan pada masa itu dan kurang dikenal oleh masyarakat ilmiah internasional.

Di Amerika Serikat, komputer digital dikembangkan oleh Laboratorium Telepon Bell di New Jersey dan IBM. Bell di bawah pimpinan George Stibitz memulai kegiatannya tahun 1937 dan model pertama dinamakan Komputer Angka Kompleks (Complex Number Computer) tahun 1940. Komputer ini disebut juga sebagai Model-I, disusul dengan Model-II dan Model-III, Komputer Balistik (Ballistic Computer) dan akhirnya Model-V tahun 1946.

Howard Aiken (1900 – 1957), CD. Lake, FE. Hamilton dan BM Durfee membuat Harvard Mark I yang disebut sebagai Automatic Sequence Controlled Calculator tahun 1944. IBM kemudian mengembangkan beberapa mesin lain, yang menonjol adalah SSEC (Selective Sequence Electronic Calculator) tahun 1948 di bawah pimpinan Wallace Eckert.

KONSEP PROGRAM TERSIMPAN
Langkah besar selanjutnya adalah penemuan konsep program tersimpan di memori. Sebelumnya hanya data yang akan diolah dapat disimpan di memori. Instruksi atau program harus dimasukkan kembali setiap kali data akan diolah. Mesin semacam ini disebut Mesin telanjang (Bare Machine).

John Von Neuman pada tanggal 30 Juni 1945 menulis makalah mengenai konsep program tersimpan dan dianggap sebagai gagasan yang mendasar tentang perangkat lunak. Dalam makalah tersebut terdapat satu program untuk komputer digital yang pertama kali dibuat manusia yaitu sebuah program untuk mengurutkan data (sorting program).
More School akhirnya berhasil menyelesaikan EDVAC (Electronic Discrete Variable Automatic Computer) tahun 1951 dan diserahkan kepada Laboratorium Penelitian Ballistic (Ballictic Reseach Laboratory).

Mauchly dan Eckert membentuk perusahaan Electronic Control Company tahun 1946 dan membuat UNIVAC (Universal Automatic Computer) dan BINAC untuk perusahaan pesawat terbang Northrop tahun 1949.

PERKEMBANGAN DI INGGRIS
Tahun 1946, Von Neuman dan Goldstine pindah ke Institute of Advanced Studies dan merancang komputer baru bernama IAS. Di Inggris dikembangkan komputer Mark I oleh team ahli Manchester University di bawah pimpinan FC. William dan T. Kilburn. Komputer tersebut merupakan komputer perintis yang menerapkan gagasan program tersimpan.

Perkembangan lain adalah pembuatan komputer EDSAC (Electronic Delay Storage Automatic Calculator) di Universitas Cambridge oleh Maurice Wilkes. Perkembangan lain yang penting adalah pembuatan komputer COLLOSUS oleh Prof. Newman dan Flowers tetapi kurang diketahui karena merupakan proyek rahasia Inggris pada masa perang dunia kedua.

Komputer tiba dilingkungan kita dengan amat cepat, seolah-olah suatu ledakan yang dahsyat. IBM sebuah perusahaan raksasa pembuat komputer seolah tidak dapat dipisahkan dari dunia komputer.

Organisasi yang rapi, staf penjualan yang penuh dedikasi dan terdidik dengan baik, pelayanan purna jual yang baik merupakan faktor yang mendukung perusahaan tersebut.

Perusahaan nomor dua tahun 1988 adalah DIGITAL Equipment Corporation (DEC) yaitu raja komputer mini seri PDP dan VAX. Selain itu tercatat pula WANG, XEROX, INTEL, HEWLET PACKARD, DATA GENERAL dan sebagainya.

MUNCULNYA CHIP ELEKTRONIK
Komputer generasi awal seperti ENIAC dibuat dari ribuan tabung elektronik dan menghabiskan tenaga ratusan kilowatt. Tahun 1945, Laboratorium Bell dengan team ahlinya William Shockley, John Bardeen dan Walter H. Brattain menemukan point contact transistor.

Keuntungan dari semi konduktor (bahan transistor) adalah konsumsi energi yang cukup rendah, hanya sedikit menghasilkan panas dan ukurannya kecil. Tetapi kelemahannya adalah hanya beroperasi pada frekuensi rendah, kurang stabil dan masih sulit dibuat.

Transistor pertama dibuat dari germanium yang kemudian berkembang menjadi junction transistor. Setelah silikon ditemukan, perkembangan transistor berlangsung amat cepat. Keuntungan transistor adalah bentuknya yang kecil sehingga memenuhi syarat untuk ditempatkan di peluru kendali dan senjata sejenisnya sehingga motivasi pertama dari perkembangan transistor adalah untuk kepentingan pertahanan bukan komputer.

Langkah selanjutnya adalah diletakkannya lebih dari satu komponen aktif pada satu struktur yang dikenal dengan rangkaian terintegrasi. Kepadatan rangkaian meningkat secara drastis.

Keuntungan dari semi konduktor adalah :
1. Murah dan cenderung semakin murah dari waktu ke waktu
2. Efisiensi tinggi dan konsumsi energi rendah
3. Tidak meemrlukan perawatan
4. Hemat ruang dan hemat daya untuk pendinginan

KRITIK TENTANG TEKNOLOGI MAJU
Teknologi maju yang dipergunakan secara luas dalam masyarakat cenderung untuk menimbulkan beda pendapat. Pendapat berikut mungkin dapat menggambarkan pendapat yang berlawanan tentang komputer :

“Komputer, hanyalah alat semata. Penemu dan perancangnya telah menentukan apa yang dapat kita lakukan dengan komputer. Memang komputer jauh lebih canggih dan lebih berpotensi dari alat lain, tapi jangan lupa bahwa ia hanyalah alat belaka. Komputer bukanlah alat belaka. Komputer dapat melaksanakan kegiatan yang sebelumnya hanya dapat dilaksanakan oleh manusia. Lagi pula, karena kemampuannya yang besar dan kecepatannya yang tinggi, komputer mampu untuk menghasilkan sesuatu yang diluar dugaan, terutama bila diaplikasikan pada bidang baru. Mereka sudah mulai membahayakan kebebasan manusia dan lapangan kerja. Walau alat-alat yang diciptakan terlebih dahulu juga menimbulkan masalah sejenis, akan tetapi komputer akan menimbulkan dampak yang jauh lebih besar di masyarakat.”

Komputer hanyalah suatu hasil dari perkembangan teknologi yang terus akan berlangsung bersama dengan peradaban umat manusia. Banyak pakar dari beberapa dasawarsa mengemukakan berbagai pendapat tentang kemajuan teknologi. Sebagian dari mereka memandang bahwa ketakutan utama dari digunakannya teknologi dari masyarakat adalah bahwa teknologi akan menurunkan harkat manusia seperti dalam perakitan model ban berjalan, manusia hanyalah satu komponen dalam sistem, yag derap pacuannya dikendalikan oleh mesin.

Pekerja dalam sistem itu tidak dapat berbuat lain kecuali mengerjakan apa yang diinstruksikan. Apakah dalam hal ini teknologi itu netral, dalam arti bahwa baik tidaknya tergantung dari manusia yang memanfaatkannya.

Berikut ini pendapat beberapa ahli dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan tentang dampak dari perkembangan teknologi bagi masyarakat :
1. LEWIS MUMFORD
Beliau adalah pengamat masalah sosial dan pakar dalam masalah lingkungan hidup. Dia banyak menulis buku sejak tahun 1922 yang mengulas banyak hal tentang masalah sosial dan teknologi.

Isyu yang dibahas dalam karya tulisnya mencakup kekuasaan, sentralisasi, mekanisasi, dan kendali. Mumford tidak terlalu terganggu dengan isyu digantikannya tenaga manusia, baik dalam bentuk keteranpilan maupun keahlian dalam suatu proses produksi. Mungkin yang patut disayangkan adalah digantikannya kemampuan berpikir manusia oleh komputer karena adanya proses pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan.

Inisiatif manusia akan surut perannya dalam kehidupan masyarakat. Sistem atau organisasi menjadi serba tahu dan serba kuasa. Manusia sebagai anggota masyarakat, baik pakar ilmu pengetahuan, insinyur ataupun pemakai harus tunduk pada aturan main yang ada, walaupun harus mengorbankan cara hidup yang secara tradisional dianggap layak.

Komputer dan peranya dalam otomasi hanyalah satu langkah dalam perjalanan umat manusia dengan pilihan yang semakin terbatas. Bukan kehendak siapapun bahwa teknologi seolah-olah memperbudak manusia oleh karena keputusan dalam menerapkan teknologi, dilakukan secara sadar.

Dengan kemauan dan kemampuan kita, dapat saja diciptakan masyarakat dimana spontanivitas, kreativitas dan kebebasan memilih dapat dihargai. Akan tetapi bila setiap keputusan atau setidaknya keputusan yang penting diserahkan kepada komputer, dampaknya akan cukup merugikan bagi masyarakat.

Dalam hal ini ketergantungan masyarakat pada komputer menjadi besar, padahal komputer tersebut diprogram sesuai dengan keinginan para pemimpin dan pengelola.

2. SIEGFRIED GIDEON
Karya yang terkenal adalah Mechanization Takes Command, terbit tahun 1948. Beliau amat prihatin dengan timbulnya kenyataan bahwa mesin mulai menggantikan manusia dalam proses produksi.

Dia menilai bahwa manusia masih memiliki potensi yang besar untuk ikut aktif dalam proses karena kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan. Contoh yag diketengahkan adalah dilema pabrik roti. Mekanisasi pembuatan roti ternyata menghilangkan sentuhan manusiawi yang justru amat menentukan kualitas roti.

Dalam pembuatan tepung gandum cenderung menghasilkan tepung yang halus dan putih. Bila perlu selama proses berlangsung ditambahkan zat pemutih, bahan pengawet makanan, vitamin atau zat yang bermanfaat lainnya yang bersifat kimiawi.

Dalam pembuatan tepung tradisional tidak dilakukan penambahan apapun. Dengan ketelitian, keahlian dan pengalaman manusia, kehilangan zat-zat tersebut dapat dihindari dan tepung yang dihasilkan tetap bermutu tinggi walaupun warnanya tidak selalu putih.

Mekanisasi produksi roti tidak hanya mengurangi sentuhan manusiawi tapi juga lapangan kerja. Kualitas roti yang dihasilkan juga tidak selezat roti yang diolah secara tradisional.

3. HERBERT MERCUSE
Beliau adalah seorang pakar filsafat (philosopher) dan teori politik. Ia banyak mengulas tentang Sigmund Freud dan Karl Marx. Mercuse banyak menyoroti hubungan antara kekuatan politik dan kualitas kehidupan manusia. Dia menganalisis pertumbuhan teknologi khususnya dalam sistem kapitalis dan dampaknya terhadap kehidupan umat manusia.

Mercuse percaya bahwa ada hubungan yang kokoh antara kekuatan politik dan teknologi yang didukung secara kuat oleh pemerintah. Kekuatan politik ini menjangkau seluruh segi kehidupan masyarakat dan membuka jalan untuk memasyarakatkan teknologi dengan alasan produktivitas.

Mercuse percaya bahwa otomatisasi akan membawa masyarakat kepada alam sosialis, karena kegagalan dari mesin-mesin produksi para kapitalis. Bila para pekerja telah menguasai jalannya produksi, mereka akan mengubah tempat kerja mereka menjadi lebih manusiawi dan membebaskan diri dari pekerjaan yang membosankan dan berbahaya.

Tujuan manusia bukan lagi untuk mengeruk keuntungan yang besar tetapi untuk meningkatkan harkat dirinya sendiri. Mercuse percaya bahwa kebebasan yangsebenarnya akan muncul karena adanya otomasi.
4. NORBERT WIENER
Dikenal sebagai bapak dari cybernetics, ahli matematika ini menaruh banyak perhatian tentang dampak sosial dari otomasi. Cybernetics dan otomasi sangat erat hubungannya.

Cybernetics adalah kendali dan komunikasi pada binatang dan mesin. Titik sentral dari cybernetics adalah umpan balik (feedback). Dalam sistem ini tindakan dikendalikan dengan cara melakukan pemantauan terus menerus antara keadaan saat ini (current state) dan keadaan yang diinginkan (desired state).

Prinsip ini berlaku juga pada otomasi industri. Wiener beranggapan bahwa peralatan berfungsi sama dengan buruh. Manusia harus bersaing dengan mesin dan menerima nasib yang sama dalam ukuran ekonomi. Artinya biaya yang dikeluarkan untuk buruh tidak akan lebih besar dari biaya operasi mesin, untuk jumlah produksi yang sama. Beliau melihat kemungkinan membengkaknya pengangguran pada saat penggunaan mesin meluas.

Pada bukunya yang kedua, Wiener merasa kekhawatirannya tentang perubahan teknologi telah mulai dimengerti oleh dunia usaha. Telah tercapai kesepakatan umum bahwa pada mulanya, teknologi baru akan mengurangi lapangan kerja akan tetapi kemudian akan menciptakan lapangan kerja baru.

Di lain pihak, Wiener khawatir dengan keperkasaan komputer yaitu semakin jauhnya beda kecepatan antara manusia dengan komputer. Perbedaan ini dapat menimbulkan masalah. Manusia harus mampu untuk mengendalikan komputer, bukan sebaliknya. Komputer harus dapat didayagunakan untuk membantu masyarakat.

Kekhawatiran umat manusia pada teknologi sudah berjalan sejak abad kedelapan belas. Pada saat lahirnya teknologi baru, selalu timbul perasaan tersaingi, terdesak dan perasaan ketidakpastian dalam masyarakat. Keadaan ini secara perlahan akan beruba, baik karena terjadi pergeseran struktur masyarakat sebagai akibat dari teknologi baru, ataupun karena masyarakat mulai dapat memanfaatkan teknologi tersebut.

Teknologi pada umumnya akan menjadi pelayan masyarakat. Hal yang sama tentunya berlaku pula bagi komputer, suatu teknologi baru yang saat ini sedang berkembang


baca selengkapnya!

PERANAN KOMPUTER BAGI MANUSIA

Berdasarkan bahan bacaan “Life on The Screen”, anak-anak memandang komputer berdasarkan aspek psikologis (state of mind). Karena separangkat komputer bersifat responsif terhadap keinginan manusia, maka pastinya alat tersebut memiliki pikiran. Akan tetapi anak juga dapat membedakan aspek terpenting dari komputer sebagai teknologi, yakni kesadaran (consciousness) tidaklah sama dengan hidup (alive). Sesuatu dinyatakan hidup apabila mampu bernafas, tumbuh, dan merasakan. Sedangkan kesadaran dikarenakan komputer mampu memberikan tanggapan, memutar lagu atau bahkan melakukan hitungan matematika. Para ahli kemudian mengembangkan kemampuan komputer yang tadinya berfungsi sebagai alat bantu hingga kemudian menjadi target komunikasi manusia. Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan buatan yang diciptakan dan dimasukkan ke dalam sebuah (program) mesin.

Munculnya program komputer bernama Julia yang mampu berinteraksi layaknya manusia sungguhan diiringi dengan DEPRESSION 2.0 dan terakhir ELIZA yang diciptakan oleh Joseph Weizenbaum kerap menjadi topik perdebatan khalayak akan kemampuannya sebagai program komputer psikoterapi. Ketika program-program tersebut beralih fungsi sebagai figur sosial, inilah yang disebut dengan Interface Value. Walaupun terkesan aneh dan banyak orang yang kontra dengan komputer sebagai ‘makhluk sosial’, namun ternyata program-program di atas mampu menawarkan rasa nyaman hingga tidak sedikit penggunanya di seluruh dunia. Mesin-mesin intelijen inilah yang dulu sempat disalahpersepsikan mampu menguasai segala aspek kehidupan manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman yang diwarnai dengan serangkaian perdebatan, muncul generasi Emergent AI yang berusaha mempertipis batasan antara manusia dan mesin untuk mempermudah mengasosiasikan mesin sebagai ‘saudara’ dari manusia. Pada dasarnya, para peneliti Emergent AI berupaya menetapkan persamaan antara manusia dan mesin dengan menganalogikan keduanya sebagai ‘nondeterministic’, spontan dan tidak terprogram. Akan tetapi, pandangan awal bahwa komputer hanya memiliki consciousness (kesadaran) tidak mudah dielak karena manusia sudah pasti memiliki sifat-sifat yang lebih unggul. Disebutkan pada bahan bacaan mengenai perbedaan utama mesin dengan manusia: (1) Mesin bisa saja berpikir, namun manusia memiliki perasaan, (2) Komputer memang sangat cerdas, tetapi manusia jauh lebih spesial karena mereka adalah makhluk hidup. Bahkan karena manusialah yang menciptakan mesin, maka tidaklah mungkin pencipta dan karyanya disamakan.
Ketika AI bergerak satu langkah ke depan, muncullah Artificial Life yang menurut Marvin Minsky merupakan penciptaan organisme dan sistem yang dianggap hidup apabila ditemukan dalam suatu lingkungan tertentu. Contoh nyata mengenai Artificial Life adalah permainan komputer SimLife. Terdapat setidaknya empat karakteristik yang harus ditunjukkan oleh organisme-organisme Artificial Life:
1. Mereka harus mampu memperlihatkan evolusi berdasarkan seleksi alam.
2. Mereka harus memiliki program genetik, yakni untuk operasionalisasi dan reproduksi.
3. Mereka harus menunjukkan tingkat kompleksitas yang tinggi, dalam artian ketika sebuah interaksi terjadi, maka hasil dari interaksi tersebut haruslah tidak dapat diprediksi hasilnya. Karena hanya dengan kompleksitas maka sifat dan perilaku organisme akan terlihat.
4. Pengorganisasian diri.
Kini yang menarik perhatian saya adalah bagaimana kelanjutan dari AI dan AL yang tidak hanya berkembang dalam batasan struktur sebuah komputer. Apabila program-program demikian didukung oleh bentuk fisik yang nyata, seperti pada robot, seberapa besarkah dampak yang mungkin muncul di masyarakat? Akankah kita terdorong untuk lebih mempercayai mesin dan komputer sebagai teknologi yang ‘manusiawi’? Belum lagi di sebuah blog bertajuk Cinta Mausia dan Robot (http://jingleoflife.blogspot.com/2007/10/cinta-manusia-dan-robot.html) sempat dibahas tentang kemungkinan manusia di masa mendatang untuk melakukan hubungan intim dengan robot. Sejenak saya sempat berpikir bahwa hal itu terlalu jauh di luar jangkauan manusia, namun lagi-lagi pembahasan dalam bahan bacaan menunjukkan adanya kemungkinan tersebut menjadi kenyataan. Ketika manusia mulai melihat komputer (mesin) tidak hanya secara psikologis, dan perkembangan teknologi tidak akan pernah berhenti, robot bisa saja menjadi teman hidup manusia.


baca selengkapnya!

teknologi pada abad ke-20

Setelah masa kejayaan Islam redup, perkembangan teknologi dilanjutkan di Eropa dimana banyak penemuan-penemuan penting yang merubah kehidupan manusia baik itu positif maupun negative. Perkembangan teknologi pasca Islam ditandai dengan terjadinya revolusi Industri pada abad ke-18 yang diawali di Inggris. Revolusi Industri berdampak luas tidak hanya dalam bidang ekonomi dan teknologi tetapi juga seluruh bidang kehidupan terutama bidang social. Dampaknya tidak hanya terasa di Eropa tetapi dunia pada umumnya. Penemuan –penemuan penting seperti mesin pemintal oleh James Hargreaves serta mesin uap oleh James Watt dianggap sebagai salah satu pemicu terjadinya revolusi industri. Revolusi industri menandai kemajuan pesat teurtama bidang industri yaitu perubahan dalam cara pembuatan barang yang dulu dikerjakan dengan manual menggunakan tenaga manusia digantikan dengan tenaga mesin. Setelah abad ke-18, perkembangan teknologi terus terjadi dan terus disempurnakan hingga mencapai bentuk serta system kerja yang modern. Perkembangan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga umur sebuah produk teknologi menjadi semakin pendek. Kami akan menguraikan beberapa teknologi penting pada abad ke-20.

Teknologi dalam bidang kedokteran dengan ditemukannya sinar laser yang sangat berguna sebagai alat pemotong dalam operasi mikro. Albert Einstein adalah tokoh pencetus laser yang merupakan penguataan cahaaya melalui emisi radiasi yang dirangsang. Albert Einstein dianggap sebagai ilmuwan terbesar abad 20 dengan teori relativitasnya yang tidak hanya berdampak positif bagi manusia, sebagai contoh sinar laser, juga berdampak negative yaitu penciptaan bom atom nuklir yang menimbulkan kerusakan dahsyat baik secara materil maupun moril.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir merupakan salah satu teknologi yang pending pada abad ke 20 ini . Pemanfaatan reaktor nuklir agar berdampak positif yang dapat menghasilkan energi listrik untuk kepentingan umat manusia. Pada abad ini dapat dikatan sebagai abad listrik karena setiap hal mulai dari aktivitas rumah tangga, industri dan semua bidang memerlukan listrik. Karenanya PLTN ini memberikan sumbangan yang berharga bagi kehidupan manusia.
Penemuan serat optic adalah penemuan penting yang melahirkan sarana telekomunikasi untuk mempermudah komunikasi manusia. Keistimewaan dari serat optic ialah kemmapuannya membengkokkan jalannya cahaya. Serat optic ini berupa kaca yang bersifat fleksibel atau filament plastic transparan yang memancarkan cahaya melalui serangkaian pantulan internal. Pada awalnya serat optic ini digunakan hanya dalam bidang kedokteran tetapi kemudian berkembnag untuk mengirimkan telex, telefon dan sinyak televises kabel dimana serat optic ini memiliki keunggulan dibandingkan kabel logam.
Abad ke-20 ditandai juga dengan teknologi komunikasi penting yang membuat hubungan di dunia ini tidak lagi terbatas oleh jarak dan wilayah serta benua. Satelit komunikasi merupakan jaringan satelit raksasa yang berada dalam orbit geostasioner di sekitar bumi. Satelit komunikasi ini berfungsi untuk siaran televisi dan radio dalam skala global sehingga suatu kejadian di suatu Negara akan dapat diketahui dunia dalam waktu yang relative cepat. Teknologi yang muncul pada abad ke-20 merupakan kelanjutan dari hasil-hasil teknologi sebelumnya yang kemudian disempurnakan kembali sesuai dengan semakin berkembangnya pengetahuan manusia.


baca selengkapnya!

TEKNOLOGI PADA ZAMAN PURBA

Manusia pada zaman purba menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam walaupun sifatnya masih terbatas. Penemuan benda-benda peralatan dari batu yang dimulai dari batu tua atau paleolithikum sampai batu muda atau neolithikum menunjukkan bahwa manusia pada zaman purba juga telah mengenal teknologi. Walaupun kata teknologi baru muncul pada abad ke-18 namun bukan berarti pada abad itu manusia baru mengenal teknologi. Kata teknologi sendiri berasal dari bahasa Yunani “techne” yang berarti seni kerajinan dan mengandung dua pengertian pokok yaitu kegiatan dan produk.

Teknologi manusia yang pada tingkat permulaan mengutamakan segi praktis, sesuai dengan tujuan penggunaan saja, makin lama makin meningkat ke arah penyempurnaan bentuk perkakas keperluan hidup.(Poesponegoro,1990:84) Hal ini bisa kita lihat dari bentuk perkakas hidup yang terbuat dari batu mulai dari batu kasar semakin meningkat menuju batu yang diperhalus. Perkembangan bentuk perkakas kebutuhan tersebut semakin meningkat dengan ditemukannya api. Penemuan api telah mendorong manusia menciptakan peralatan lain yang tidak hanya berasal dari batu.

Pada sekitar tahun 7000 SM manusia telah menemukan logam tembaga yang dibuat sebagai perkakas dengan cara sederhana yaitu dengan memukul-mukulkan dengan batu. Setelah penemuan api, pengolahan logam meningkat dengan cara ditempa sehingga dengan demikian teknologi pengolahan logam telah dimulai. Tidak hanya tembaga, besi juga merupakan salah satu logam yang digunakan manusia untuk memberikan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penggunaan besi dengan pengolahan alat pemanas yang dikenal sebagai besi tuang menciptakan peralatan untuk perang seperti senjata, baju perang maupun kereta kuda. Penemuan kaca di Mesir sekitar 1557 SM memberikan bukti bahwa manusia pada masa itu telah memiliki kemampuan untuk membuat kaca dan gelas baik dengan cara dicetak maupun ditiup.

Selain peralatan hidup, seiring dengan perkembangan kehidupan manusia yang berkelompok maka manusia membutuhkan bangunan baik untuk tempat tinggal maupun tempat pemujaan. Bangunan pada zaman purba seperti candi atau piramida pada umumnya dibuat dari batu bata yang berasal dari tanah liat yang dijemur atau dipanaskan dengan api. Selain itu manusia mulai menciptakan tulisan atau huruf untuk menyatakan suatu kejadian tertentu. Bangsa Mesopotamia misalnya menciptakan huruf yang disebut dengan “cuneiform” dan bangsa Mesir menciptakan huruf yang disebut “hieroglif”.

Teknologi yang diciptakan manusia pada intinya bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pada masa purba, teknologi muncul dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan manusia yang tidak hanya dapat diperoleh dengan mengandalkan apa yang tersedia di alam saja tetapi juga membutuhkan hasil karya manusia. Pengalaman rutinitas yang menimpa manusia merupakan salah satu pendorong terciptanya teknologi. Salah satu contoh ialah teknologi irigasi dan pembuatan kanal-kanal yang tercipta oleh masyarakat Mesir Kuno untuk mengantisipasi dan memanfaatkan banjir akibat meluapnya sungai Nil. Hasil teknologi tersebut tentunya sangat berguna bagi masyarakat pada masa itu bahkan menjadi inspirasi bagi masyarakat di masa depan.
Teknologi pada zaman Islam

Ensiklopedi Tematis Dunia Islam menguraikan bahwa teknologi adalah alat peradaban dan sebuah peradaban besar seperti peradaban Islam yang berkembang di wilayah Arab pada abad ke-7 sampai abad ke-16 pasti didukung oleh penemuan-penemuan teknologi yang penting. (2002: 251) Perkembangan teknologi di dunia Islam meliputi berbagai bidang diantaranya ialah irigasi dan bendungan, penggunaan air dan angin sebagai sumber energi, pembuatan kapal, teknologi tekstil, dan lain-lain.

Pemanfaatan air dan angin sebagai sumber energi dianggap sebagai teknologi yang mengilhami perkembangan ilmu mekanika dalam dunia Islam. Salah satu inovasi mekanika utama pada masa itu adalah jam-air (klepsidra) sebagai pembangkit tenaga yang kuat dari kincir air. Tokoh seperti al-Jazari memberikan sumbangan besar bagi perancangan mesin dimana sedikitnya ada lima jenis mesin pengangkut air untuk memenuhi kebutuhan air di daerah-daerah kering di Arab terutama untuk kebutuhan rumah tangga, industri dan pertanian. Penemuan teknologi tersebut sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air, yang merupakan kebutuhan pokok manusia, terutama di daerah-daerah yang minim air. Teknologi ini merupakan jawaban bagi keterbatasan ketersediaan alam bagi manusia. Orang-orang Muslim sejak abad ke-7 telah mengenal noria yang berfungsi untuk mengangkat dan mengalirkan air ke lokasi yang membutuhkan bila permukaan air rendah atau surut.

Teknologi pembuatan jembatan dan system irigasi tidak kalah pentingnya dalam perkembangan teknologi masa ini. Keadaan geografis suatu wilayah akan mempengaruhi jenis teknologi yang dihasilkan termasuk di negara-negara Islam pada Abad Pertengahan yang memiliki banyak sungai besar dan iklim kering di beberapa wilayahnya. Teknologi pembuatan jembatan berkembang dari jembatan yang lazim digunakan yaitu jembatan ponton sampai kepada tipe jembatan lengkungan bersegmen banyak. Sebagai contoh adalah jembatan Syahristan yang dibangun pada abad ke-12 di Isfahan dengan lengkungan banyak seperti jembatan pada masa kini yang mencerminkan kemajuan teknologi pada saat itu. Teknik irigasi yang berkembang pada zaman Islam tidak lepas dari teknologi irigasi yang telah ada seperti pada masyarakat Mesir Kuno. Pada masa Islam, teknik irigasi khusus memanfaatkan air bawah tanah dengan pipa yang disebut qanat yaitu terowongan yang nyaris horizontal yang menghubungkan sebuah sumber air bawah tanah ke lokasi yang membutuhkan air. Teknologi irigasi ini memberikan sumbangan yang sangat penting bagi dunia pada umumnya untuk mengatasi kelangkaan air di suatu wilayah.

Selain teknologi jembatan dan system irigasi, pembuatan kanal-kanal pun menjadi sebuah teknologi yang sama pentingnya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air. Para ahli teknik muslim telah membangun bendungan untuk menyediakan dan mengatur air dalam system irigasi. Sekitar abad ke-9 telah dibangun bendungan di Tunisia dan Iran, kemudian abad ke-12 di bangun bendungan di Cordoba. Teknik pemetaan pun berkembang pesat untuk menentukan lokasi secara cermat untuk berbagai keperluan baik itu sipil dan astronomi maupun yang paling penting yaitu menentukan kiblat.
Aktivitas perdagangan dan militer di negara-negara Islam mendorong berkembangnya teknologi perkapalan seperti pembuatan kapal serta pendirian galangan kapal. Dunia Islam memperkenalkan tipe kapal dagang dan kapal perang yang memberikan sumbangan besar baik bagi aktivitas perdagangan dunia maupun militer. Galangan kapal pertama didirikan di Pulau Rawdah, Mesir dan kemudian menyebar hampir di setiap pelabuhan penting di negara-negara Islam seperti Iskandariyah, Tripoli, Tunisia, dan lain-lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi perkapalan maka keperluan navigasi pun sangat penting yaitu dengan penemuan kompas sebagai petunjuk arah. Penggunaan magnet dalam kompas menjadi sebuah penemuan teknologi penting pada masa itu.

Perkembangan teknologi dalam bidang militer ditandai dengan penggunaan senjata seperti pedang, tombak dan panah serta penggunaan peralatan perang yang tergolong artileri berat seperti ballista, alat pelantak untuk menembus dinding pertahanan musuh, meriam dan pelontar misil. Berbagai senjata pembakar juga telah digunakan sejak awal sejarah Islam. Istilah Arab yang digunakan untuk menyebut senjata pembakar sama dengan istilah untuk minyak bumi yaitu naft. Bahan untuk membuat senjaata pembakar antara lain adalah salah satu friksi dari hasil distilasi minyak bumi, campuran ter, resin dan belerang, campuran batu kapur dan belerang, sendawa, dan lain-lain. Bahan pembakar ini dilontarkan dengan alat yang disebut pipa siphon dan ini merupakan senjata utama kaum Islam dalam perang salib. Penggunaan mesiu dan granat serta roket merupakan teknologi dalam bidang militer yang tidak kalah penting yang telah dihasilkan pada masa Islam.

Tidak hanya bidang militer dan pengairan, teknologi pada masa Islam juga ditandai dengan berkembangnya ilmu kimia yang memicu pertumbuhan industri di negara-negara Islam meliputi industri parfum, minyak asiri, penyulingan minyak bumi, sabun, gelas, keramik, tinta dan zat pewarna, pencelup, tekstil, kertas dan kulit. Distilasi atau penyulingan merupakan proses yang paling penting dalam teknologi kimia Islam dan menjadi basis bagi berkembangnya industri tersebut. Kitab yang ditulis oleh Ar-Razi dengan judul Sirr al-Asrar mengungkap bagaimana teknologi penyulingan minyak bumi, pembuatan sabun, gliserin dan minyak zaitun. Sumbangsih Islam terhadap perkembangan teknologi dunia sangat besar dengan penemuan-penemuan seperti tinta, kertas, cat minyak, roda pemintal serta tekstil.

Teknologi pertanian dan pangan pun terjadi di dunia Islam. Orang-orang Islam sangat rajin mempelajari tanaman-tanaman baru salah satunya ialah jenis tanaman tropis yang kemudian diperkenalkan di wilayah islam yang relative kering sehingga akan merubah irama agrikultur tahunan yaitu bercocok tanam tidak hanya pada musim dingin saja tetapi juga pada musim panas. Akibatnya penggunaan lahan menjadi semakin produktif, system irigasi diperbaiki dan diperluas, dan berkembang pula jenis pupuk serta cara pembajakan baru. Teknologi pengawetan makanan berkembang dengan bervariasinya metode pengawetan mulai dari pengeringan, pengasinan sampai pengasapan. Teknologi pengawetan makanan ini menunjang usaha pemasaran hasil pertanian dan peternakan.

Dunia Islam mengembangkan teknologi pertambangan dan pengolahan hasil tambang serta perhiasan. Pola pertambangan diperkenalkan oleh dunia Islam yaitu tambang bawah tanah dan tambang terbuka dengan teknik pengeboran terowongan. Kedua pola ini sampai saat ini masih terus dipergunakan. Pengolahan bijih hasil tambang mencakup proses penghancuran, penggilingan, pemilahan dan pencucian. Setelah proses pengolahan tersebut maka dilakukan tahap penyulingan dengan menggunakan tungku tiup. Teknologi perhiasan berkembang pesat terutama pada zaman dinasti Abbasiyah dengan tokohnya ialah al Biruni yang menerangkan tentang proses pengolahan biji emas dan pemisahannya dari perak.

Teknologi pada masa Islam terjadi dalam berbagai bidang dan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan manusia sesudahnya. Teknologi pada masa Islam dianggap sebagai pencetus bagi perkembangan teknologi selanjutnya. Sumbangan Islam bagi dunia tidak hanya teknologi sebagai sebuah produk saja tetapi dilengkap dengan uraian rinci mengenai pembuatan produk teknologi tersebut. Hal inilah yang kemudian memberikan pengaruh bagi perkembangan sain dan teknologi sesudahnya.

baca selengkapnya!